Minggu, 12 Mei 2013

Kisah Renungan --->> IBU

~ CERITA DAN RENUNGAN~

"Ibu, masakin air bu. Aku mau
mandi pakai air hangat," seorang
anak meminta ibunya menyiapkan
air hangat untuk mandinya.

Sang ibu dengan ikhlas
melaksanakan apa yang
diperintah oleh sang anak.

Dengan suara lembut ibunya
menyahut, "Iya, tunggu sebentar
ya sayang!"

"Jangan terlalu lama ya Bu!
Soalnya saya ada janji sama
teman." ujar sang anak.

Tidak lama kemudian sang ibu
telah usai menyiapkan air hangat
untuk buah hatinya. "Nak, air
hangatnya sudah siap." ibu itu
memberi tahu.

"Lama sekali sih Bu..." sang anak
sedikit membentak.

Setelah selesai mandi dan
berpakaian rapi, sang anak
berpamitan kepada ibunya, "Bu,
saya keluar dulu ya, mau jalan-
jalan sama teman."

"Mau kemana nak?" tanya sang
ibu.

"Kan sudah aku bilang, aku mau
keluar jalan-jalan sama teman"
kata sang anak sambil
mengerutkan dahi.

Malam harinya, sang anak pulang
dari jalan-jalan, sesampainya di
rumah ia merasa kesal karena
ibunya tidak ada di rumah.
Padahal perutnya sangat lapar, di
meja makan tidak ada makanan
apa pun.

Beberapa saat kemudian, ibunya
datang sambil mengucapkan
salam "Assalamu'alaik-um.. Nak,
kamu sudah pulang? Sudah dari
tadi?"

"Hah, ibu dari mana saja. Saya ini
lapar, mau makan tidak ada
makanan di meja makan.
Seharusnya kalau ibu mau keluar
itu masak dulu..." kata si anak
dengan suara sangat lantang.

Sang ibu mencoba menjelaskan
sambil memegang tangan
anaknya, "Begini sayang, kamu
jangan marah dulu. ibu tadi
keluar bukan untuk urusan yang
tidak penting, kamu belum
tahukan kalau istrinya Pak
Rahman meninggal?"

"Meninggal? Padahal tidak sakit
apa-apakan Bu?" sang anak
sedikit kaget, nada suaranya juga
tidak tinggi lagi.

"Dia meninggal waktu Maghrib
tadi. Dia meninggal saat
melahirkan anaknya. Kamu juga
harus tahu nak, seorang ibu itu
bertaruh nyawa saat melahirkan
anaknya," ibu memberikan
penjelasan.

Hati sang anak mulai terketuk,
dengan suara lirih ia bertanya
pada ibunya, "Itu artinya, ibu saat
melahirkanku juga begitu? Ibu
juga merasakan sakit yang luar
biasa juga?"

"Iya anakku. Saat itu ibu harus
berjuang menahan rasa sakit yang
luar biasa. Namun, ada yang lebih
sakit dari sekedar melahirkanmu
nak." sang ibu menjawab.

"Apa itu Bu?" sang anak ingin
mengerti apa yang melebihi rasa
sakit ibunya saat melahirkan dia.

Sang ibu tak mampu menahan air
mata yang mengalir dari setiap
sudut matanya seraya berkata,
"Rasa sakit saat ibu melahirkanmu
itu tak seberapa, bila di
bandingkan dengan rasa sakit
yang ibu rasakan saat dirimu
membentak ibu dengan suara
lantang, saat kau menyakiti hati
ibu nak."

Si anak langsung menangis dan
memohon ampun atas apa yang
telah diperbuat selama ini pada
ibunya...

Sahabat,
Sekali saja kita membentak orang
tua. Hal itu telah membuat
hatinya bergetar. Jika hati orang
tua kita bergetar karena ucapan
kita yang kasar, tanpa kita sadari
hal itu telah menyebabkan umur
beliau lebih pendek.

Mohon jangan Biarkan Kisah ini
Berakhir samapi di Page Ini , jadi
Mohon Dibagikan Agar yang lain
juga Bisa Membacanya,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar